PENDETEKSI KEBOCORAN GAS

 PENDETEKSI KEBOCORAN GAS



1.TUJUAN [BACK]

1.Untuk memenuhi tugas dari dosen

2.Untuk mengetahui cara kerja sensor gas

3.Untuk mengetahui bentuk rangkaian sensor gas

2.ALAT DAN BAHAN [BACK]

1.SENSOR GAS MQ2





Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke.


2. RESISTOR


Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM”.



3.TRASNSISTOR


Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.



4.OP AMP



Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.


5. POTENSIO METER



Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.


6. DINAMO / MOTOR 




Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energy kinetik. Dasar kerja motor hampir sama dengan alat pengukur listrik, yaitu perputaran kumparan berarus listrik dalam suatu medan magnet. Alat yang dapat melakukan perubahan arah aliran dinamakan komutator yang terpasang pada poros motor.


9. BATTREY / BATRAI



Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).

3.DASAR TEORI [BACK]

Maraknya kebakaran dan kecelakaan yang di sebabkan oleh kebocoran dan meledaknya tabung gas elpiji ( LPG = Liquid Petroleum Gas ) akhir-akhir ini, menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat pengguna gas tersebut. Berita kebakaran pun sering terdengar sebagai akibat tabung gas LPG meledak. Penyebab meledaknya tabung gas ini karena kebocoran pada selang, tabung atau pada regulatornya yang tidak terpasang dengan baik. Pada saat terjadi kebocoran akan tercium gas yang menyengat, Gas inilah yang nantinya akan meledak apabila ada sulutan atau percikan api, atau adanya nyala rokok.

Pada intinya ledakan dapat dihindarkan apabila adanya pencegahan dini, saat gas keluar atau pada saat kebocoran gas terjadi. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka dikembangkanlah sebuah sistem keamanan dengan cara memberikan sistem peringatan ( Early Warning System ) untuk memberikan sebuah tanda jika ada tercium bau gas disekitar rumah. Jika sistem ini mentedeksi adanya bau gas LPG maka sistem akan memberikan sebuah tanda berupa alarm/buzzer.

Maka dari itu, muncullah ide untuk membuat Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG, Pendeteksi Asap, dan Gas Metana Sederhana . Alat ini menggunakan Arduino Uno sebagai komponen utama. Sensor Gas MQ2 sebagai pendeteksi atau pencium bau Gas. Serta Buzzer yang berfungsi sebagai Alarm.

4.PERCOBAAN [BACK]

1.foto



2.video



5.PRINSIP KERJA [BACK]

1. MQ2 mendeteksi gas dari kebocoran gas

2. arus mengalir dari output menuju resistor ,opamp dan trassitor 

3. transistor membuat relay dialiri aris yang melewatinya ke ground

4. relay merubah jalur aliran arus dan membuat rangkaian tertutup pada batrai dan motor

5. perumpamaan motor sebagai pengunciyang berputar untuk menutup saluran awal gas

6.DOWNLOAD [BACK]

1.foto dan video [here]

2.library [here]

3.rangkaian [here]

4.data sheet [here]

5.html [here]



ALAT PENDETEKSI KEBAKARAN

 ALAT PENDETEKSI KEBAKARAN





1. TUJUAN [BACK]

1.Untuk memenuhi tugas dari dosen

2.Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sensor flame

3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk rangkaian sensor flame

2. ALAT DAN BAHAN [BACK]

1. flame sensor



merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi nilai intensitas dan frekuensi api dengan panjang gelombang antara 760 nm ~ 1100 nm. 

flame sensor lebih lanjut

2. RESISTOR


Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM”.


3. TRASNSISTOR


Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.


4. OP AMP



Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.


5. POTENSIO METER



Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.


6. BATTREY / BATRAI



Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).


7. SPEAKER

Speaker adalah Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara. 

speker lebih lanjut

3. DASAR TEORI a href="#6">[BACK]

3.6 Penentuan Rumus Empiris Melalui Percobaan

Fakta bahwa kita dapat menentukan rumus empiris senyawa jika diketahui persen komposisinya dan memungkinkan kita untuk mengidentifikasi senyawa secara eksperimental. Prosedurnya adalah sebagai berikut. Pertama, analisis kimia untuk mengetahui jumlah gram setiap unsur yang terkandung dalam suatu senyawa dengan massa tertentu. Kemudian, kita mengonversi jumlah dalam gram menjadi jumlah dalam mol untuk setiap unsur. Akhirnya, dengan menggunakan metode yang diberikan dalam Contoh 3.9, kita menemukan rumus empiris dari senyawa tersebut.



Sebagai contoh spesifik, mari kita perhatikan senyawa etanol. Ketika etanol dibakar dalam perangkat alat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6, karbon dioksida (CO₂) dan air (H₂O) dilepaskan. Karena tidak ada karbon maupun hidrogen dalam gas masukan, maka dapat disimpulkan bahwa baik karbon (C) dan hidrogen (H) ada dalam etanol dan oksigen (O) juga dapat ada dalam etanol. (Molekul oksigen ditambahkan dalam proses pembakaran, tetapi beberapa oksigen mungkin juga berasal dari sampel etanol.)



Gambar 3.6 Peralatan untuk menentukan rumus empiris etanol. Absorber adalah zat yang dapat menyerap air dan karbon dioksida.

Massa CO₂ dan H₂O yang dihasilkan dapat ditentukan dengan mengukur peningkatan massa dari masing-masing absorber CO₂ dan H₂O. Misalkan dalam satu percobaan pembakaran 11,5 g etanol menghasilkan 22,0 g CO₂ dan 13,5 g H₂O. Kita dapat menghitung massa karbon dan hidrogen dalam 11,5 g sampel etanol sebagai berikut:









Dengan demikian, 11,5 g etanol mengandung 6,00 g karbon dan 1,51 g hidrogen. Sisanya harus oksigen, yaitu



massa O = massa sampel - (massa C + massa H)
               = 11,5 g - (6,00 g + 1,51 g) = 4,00 g O

Jumlah mol setiap unsur dalam 11,5 gram sampel etanol adalah



Oleh karena itu, rumus etanol C₀,₅₀H₁,₅O₀,₂₅ (kita membulatkan jumlah mol menjadi dua angka penting). Karena jumlah atom harus berupa bilangan bulat, kita membagi subskrip dengan subskrip terkecil 0,25 dan memperoleh rumus empiris C₂H₆O.



Sekarang kita dapat lebih memahami kata "empiris," yang secara harfiah berarti "hanya berdasarkan pengamatan dan pengukuran." Rumus empiris etanol ditentukan dari analisis senyawa dalam hal unsur-unsur penyusunnya. Pengetahuan tentang bagaimana atom-atom berikatan satu sama lain dalam suatu senyawa tidak diperlukan.



Penentuan Rumus Molekul


Rumus yang dihitung dari persen komposisi massa selalu merupakan rumus empiris karena subskrip dalam rumus selalu direduksi menjadi bilangan bulat terkecil. Untuk menghitung rumus molekul sebenarnya, kita harus mengetahui perkiraan massa molar senyawa tersebut selain rumus empirisnya. Mengetahui bahwa massa molar suatu senyawa harus merupakan perpaduan integral dari massa molar rumus empirisnya, kita dapat menggunakan massa molar untuk menemukan rumus molekul, seperti yang ditunjukkan pada Contoh 3.11.



Contoh 3.11


Sampel senyawa mengandung 1,52 g nitrogen (N) dan 3,47 g oksigen (O). Massa molar dari senyawa ini adalah antara 90 g dan 95 g. Tentukan rumus molekul dan massa molar akurat dari senyawa tersebut.



Strategi


Untuk menentukan rumus molekul, pertama kita perlu menentukan rumus empiris. Bagaimana kita mengonversi antara gram dan mol? Membandingkan massa molar empiris dengan massa molar percobaan yang ditentukan akan mengungkapkan hubungan antara rumus empiris dan rumus molekul.



Penyelesaian


Diketahui gram N dan O. Gunakan massa molar sebagai faktor konversi untuk mengubah gram menjadi mol dari setiap unsur. Gunakan n mewakili jumlah mol dari setiap unsur. Kita menulis



Jadi, kita mendapatkan rumus N₀,₁₀₈O₀,₂₁₇, yang memberi identitas dan rasio atom yang ada. Tetapi, rumus kimia harus ditulis dengan bilangan bulat. Cobalah untuk mengonversi seluruh nilai subskrip dengan membagi subskrip dengan subskrip yang terkecil (0,108). Setelah pembulatan, kita memperoleh NO₂ sebagai rumus empiris.



Rumus molekul mungkin sama dengan rumus empiris atau beberapa kelipatan integralnya (misalnya, dua, tiga, empat, atau lebih kali rumus empiris). Membandingkan rasio massa molar dengan massa molar rumus empiris akan menunjukkan hubungan integral antara rumus empiris dan molekul. Massa molar dari rumus empiris NO₂ adalah




massa molar empiris = 14,01 g + 2(16,00 g) = 46,01 g


Selanjutnya, kita menentukan rasio antara massa molar dan massa molar empiris





Massa molar adalah dua kali massa molar empiris. Ini berarti bahwa ada dua satuan NO₂ dalam setiap molekul senyawa, dan rumus molekulnya adalah (NO₂)₂ atau N₂O₄.



Massa molar sebenarnya dari senyawa ini adalah dua kali massa molar empiris, yaitu, 2(46,01 g) atau 92,02 g, yaitu antara 90 g dan 95 g.



Periksa

Perhatikan bahwa dalam menentukan rumus molekul dari rumus empiris, kita hanya perlu mengetahui perkiraan massa molar dari senyawa tersebut. Alasannya adalah bahwa massa molar yang sesungguhnya merupakan kelipatan integral (1x, 2x, 3x,...) dari massa molar empiris. Oleh karena itu, rasio (massa molar / massa molar empiris) akan selalu dekat dengan bilangan bulat.


Latihan

Sampel dari senyawa yang mengandung boron (B) dan hidrogen (H) mengandung 6,444 g B dan 1,803 g H. Massa molar senyawa tersebut sekitar 30 g. Tentukan rumus molekulnya?

4.PERCOBAAN [BACK]

1. foto



2.video



5. PRINSIP KERJA [BACK]

prinsip kerja mirip dengan sensor uv dan ldr yaitu mengukur panjang gelombang dan jika sudah ada yang mencapai batas sensitifitas dari sensor maka sensor akan bekrtja

1. sensor menerima panjang gelombanh

2.sensor mengalirkan arus ke rangkaian awal yang dimulai dari resistor sampai relay

3.dari relay akan merubah jalir arus dan membuat rangkaian tertutup sehingga alaram menyala

6. DOWNLOAD [BACK]

1. foto dan video [here]

2.library [here]

3.rangkaian [here]

4. data sheet [here]

5. html [here]


SISTEM KEAMANAN SEDERHANA



 SISTEM KEAMANAN SEDERHANA 



1.TUJUAN [BACK]

1. Untuk melengkapi tugas dari dosen .

2. Untuk mengetahui cara kerja sistem rangkaian sistem keamanan sederhana dengan sensor PIR

3. Untuk mengetahui bentuk rangkaian sistem keamanan sederhana dengan sensor PIR

2. ALAT DAN BAHAN [BACK]

1. SENSOR PIR




Sensor PIR merupakan sensor yang dapat mendeteksi pergerakan, dalam hal ini sensor PIR banyak digunakan untuk mengetahui apakah ada pergerakan manusia dalam daerah yang mampu dijangkau oleh sensor PIR. Sensor ini memiliki ukuran yang kecil, murah, hanya membutuhkan daya yang kecil, dan mudah untuk digunakan. Oleh sebab itu, sensor ini banyak digunakan pada skala rumah maupun bisnis. Sensor PIR ini sendiri merupakan kependekan dari “Passive InfraRed” sensor.

sensor pir lebih lanjut


2. OP AMP 




Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.


3. POTENSIO METER



Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.


4. BATTREY / BATRAI



Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).


5. TRASNSISTOR


Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.


6. SPEAKER

Speaker adalah Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara. 

speker lebih lanjut


7. LED



 Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.


8. RESISTOR


Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM”.


3. DASAR TEORI [BACK]

10.3 Teori Ikatan Valensi

Model VSEPR, sebagian besar didasarkan pada struktur Lewis, menyediakan metode yang relatif sederhana dan mudah untuk memprediksi geometri molekul. Tetapi seperti yang kita catat sebelumnya, teori ikatan kimia Lewis tidak menjelaskan dengan jelas mengapa ikatan kimia itu terjadi. Mengaitkan pembentukan ikatan kovalen dengan pasangan elektron adalah langkah ke arah yang benar, tetapi itu tidak cukup jauh menjelaskan. Misalnya, teori Lewis menggambarkan ikatan tunggal antara atom H dalam H₂ dan antara atom F dalam F₂ pada dasarnya dengan cara yang sama — sebagai pasangan dua elektron. Namun kedua molekul ini memiliki entalpi ikatan dan panjang ikatan yang sangat berbeda (436,4 kJ / mol dan 74 pm untuk H₂ dan 150,6 kJ / mol dan 142 pm untuk F₂). Fakta ni dan banyak fakta lainnya tidak dapat dijelaskan oleh teori Lewis. Untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang pembentukan ikatan kimia kita mempelajari mekanika kuantum. Faktanya, studi mekanika kuantum tentang ikatan kimia juga menyediakan sarana untuk memahami geometri molekul.


Saat ini, dua teori mekanika kuantum digunakan untuk menggambarkan pembentukan ikatan kovalen dan struktur elektron molekul. Teori ikatan valensi (VB) mengasumsikan bahwa elektron dalam molekul menempati orbital atom masing-masing atom. Ini memungkinkan kita untuk mempertahankan gambar atom individu yang mengambil bagian dalam pembentukan ikatan. Teori kedua, disebut teori orbital molekul (MO), mengasumsikan pembentukan orbital molekul dari orbital atom. Tidak ada teori yang secara sempurna menjelaskan semua aspek ikatan, tetapi masing-masing telah menyumbangkan sesuatu pada pemahaman kita tentang banyak sifat molekul yang diamati.



Mari kita mulai diskusi kita tentang teori ikatan valensi dengan mempertimbangkan pembentukan molekul H₂ dari dua atom H. Teori Lewis menggambarkan ikatan H-H dalam hal pasangan dari dua elektron pada atom H. Dalam kerangka teori ikatan valensi, ikatan H-H kovalen dibentuk oleh tumpang tindih dua orbital 1s dalam atom H. Dengan tumpang tindih, yang saya maksudkan adalah bahwa kedua orbital tersebut memiliki wilayah yang sama di ruang kosong atom.



Apa yang terjadi pada dua atom H ketika keduanya bergerak ke arah satu sama lain dan membentuk ikatan? Awalnya, ketika kedua atom berjauhan, tidak ada interaksi. Kita mengatakan bahwa energi potensial dari sistem ini (yaitu, dua atom H) adalah nol. Ketika atom-atom saling mendekati, masing-masing elektron tertarik oleh inti atom lainnya; pada saat yang sama, elektron saling tolak, seperti halnya inti. Sementara atom masih terpisah, tarik-menarik lebih kuat daripada tolakan, sehingga energi potensial sistem berkurang (yaitu, menjadi negatif) ketika atom saling mendekati (Gambar 10.5). Kecenderungan ini berlanjut hingga energi potensial mencapai nilai minimum. Pada titik ini, ketika sistem memiliki energi potensial terendah, keadaan itu paling stabil. Kondisi ini sesuai dengan tumpang tindih orbital 1s dan pembentukan molekul H₂ yang stabil. Jika jarak antara inti semakin menurun, energi potensial akan naik secara tajam dan akhirnya menjadi positif sebagai akibat dari peningkatan tolakan elektron-elektron dan tolakan inti-inti. Sesuai dengan hukum konservasi energi, penurunan energi potensial sebagai hasil dari pembentukan H₂ harus disertai dengan pelepasan energi. Eksperimen menunjukkan bahwa ketika molekul H₂ terbentuk dari dua atom H, kalor dilepaskan. Kebalikannya juga benar. Untuk memutus ikatan H-H, energi harus disuplai ke molekul. Gambar 10.6 adalah cara lain untuk melihat pembentukan molekul H₂.


Gambar 10.5 Perubahan energi potensial dua atom H dengan jarak pemisahannya. Pada titik energi potensial minimum, molekul H₂ berada dalam kondisi paling stabil dan panjang ikatannya adalah 74 pm. Bola mewakili orbital 1s.

Gambar 10.6 Atas ke bawah: Ketika dua atom H saling mendekati, orbital 1s keduanya mulai berinteraksi dan masing-masing elektron mulai merasakan daya tarik proton lainnya. Secara bertahap, kepadatan elektron menumpuk di wilayah antara dua inti (warna merah). Akhirnya, molekul H₂ stabil terbentuk ketika jarak inti adalah 74 pm.

Dengan demikian, teori ikatan valensi memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pembentukan ikatan kimia daripada teori Lewis. Teori ikatan valensi menyatakan bahwa molekul stabil terbentuk dari atom-atom yang bereaksi ketika energi potensial sistem berkurang hingga minimum; teori Lewis mengabaikan perubahan energi dalam pembentukan ikatan kimia.


Konsep orbital atom yang tumpang tindih berlaku sama baiknya untuk molekul diatomik selain H₂. Dengan demikian, molekul F₂ yang stabil terbentuk ketika orbital 2p (mengandung elektron yang tidak berpasangan) dalam dua atom F tumpang tindih untuk membentuk ikatan kovalen. Demikian pula, pembentukan molekul HF dapat dijelaskan dengan tumpang tindih orbital 1s dari atom H dengan orbital 2p dari atom F. Dalam setiap kasus, teori VB menjelaskan perubahan energi potensial karena jarak antara atom yang bereaksi berubah. Karena orbital yang terlibat tidak sama dalam semua kasus, kita dapat melihat mengapa ikatan entalpi dan panjang ikatan dalam H₂, F₂, dan HF mungkin berbeda. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, teori Lewis memperlakukan semua ikatan kovalen dengan cara yang sama dan tidak memberikan penjelasan untuk perbedaan di antara ikatan kovalen.

4. PERCOBAAN [BACK]

1. foto rangkaian




2. video rangkaian

5. PRINSIP KERJA [BACK]

layaknya sistem keaman pada gerbang mall jka ada yang lewat maka akan berbunyi selamat datang namun pada rangkaian kali ini berfungsi sebagai keamanan dimana speker menjadi alaram dan lampu sebagai penerang lokasi yang dilewati

1. kerika sensor merespon pergerakan maka akan dilepaskan output berupa arus ke rangkaian

2. arus menuju resistor dan menuju op amp untuk dibandingkan

3. arus dari op amp keluar menuju transistor dan dilanjutkan ke relay

4. pada relay akan terjadi perubahan jalur arus , sehingga rangkaian pada lampu dan speker menjadi rangkaian tertutup dan aktif

6. DOWNLOAD [BACK]

1. rangkaian [here]

2. video dan foto[here]

3.library pir[here]

4. html[here]

5.rangkaian[here]



Among Us - Crewmates

Modul 3 : Communication

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Tujuan 2. Alat dan Bahan 3. Dasar Teori 4. Percobaan Percobaan A. Tugas Pendahuluan 1 B. Tugas...