UART - Push Button Swich _LED
UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah protokol komunikasi serial yang digunakan untuk mentransmisikan data antara mikrokontroler dan perangkat lainnya. Pada rangkaian simulasi di Proteus, UART dapat diimplementasikan untuk mengontrol LED melalui push button switch. Push button switch digunakan untuk mengontrol sinyal yang dikirimkan melalui UART, yang kemudian akan mengatur LED untuk menyala atau mati.
Rangkaian simulasi ini memerlukan pengaturan UART pada mikrokontroler, koneksi push button switch, dan LED. Ketika push button ditekan, sinyal akan dikirimkan melalui UART ke mikrokontroler, yang kemudian akan mengatur LED sesuai dengan sinyal yang diterima. Implementasi ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol LED melalui push button switch dengan bantuan protokol komunikasi serial UART.
- Menyelesaikan tugas mengenai UART - Push Button Swich _LED dari Bapak Dr. Ir. Darwison, ST, MT
- Mengetahui dan memahami penggunaan UART - Push Button Swich _LED
- Mampu membuat rangkaian dari materi UART - Push Button Swich _LED
Catu daya atau power supply adalah perangkat keras (hardware) yang berfungsi sebagai sumber listrik bagi alat lain. Jadi power supply ini berfungsi untuk menyuplai daya listrik untuk berbagai peralatan elektronik.Berbagai peralatan elektronik yang biasa menggunakan power supply diantaranya seperti komputer, radio, laptop, TV dan lainnya. Beberapa contoh tersebut merupakan jenis-jenis perangkat elektronik yang bekerja dengan arus DC.Jadi untuk mendukung kinerjanya, alat tersebut membutuhkan suplai daya dari perangkat lain. Salah satu yang dapat digunakan untuk kebutuhan tersebut adalah power supply ini.
mengecek status logika (High atau Low) yang keluar dari rangkaian digital. Objek yang diukur
oleh logic probe ini adalah tegangan oleh karena itu biasanya rangkaian logic probe harus
menggunakan tegangan luar (bukan dari rangkaian logika yang ingin diukur) seperti baterai. Alat
ini biasa digunakan pada IC TTL ataupun CMOS (Complementary metal-oxide semiconductor).
Logic probe menggunakan dua lampu indikator led yang berbeda warna untuk membedakan
keluaran High atau Low. Yang umum dipakai yaitu LED warna merah untuk menandakan output
berlogika HIGH (1) dan warna hijau untuk menandakan output berlogika LOW(0).
- Resistor
-. LED
- Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART)
|
Radius : 180 derajat
Jarak deteksi : 5 - 7 meter
Output : Digital TTL
Flame Sensor
Flame sensor atau sensor api merupakan alat pendeteksi kebakaran melalui adanya nyala api yang muncul secara tiba-tiba. Besarnya nyala api yang terdeteksi yaitu nyala api dengan panjang gelombang 760 nm hingga 1.100 nm. Transduser yang digunakan dalam mendeteksi nyala api yaitu infrared. Biasanya sensor api ini digunakan pada ruangan di perkantoran, apartemen atau perhotelan. Namun sering juga digunakan dalam pertandingan robot. Sensor ini berfungsi sebagai mata dari robot untuk mendeteksi nyala api. Dengan meletakkan sensor api sebagai mata, diharapkan robot bisa menemukan posisi lilin yang menyala. Sensor api memiliki manfaat yang cukup besar. Salah satu diantaranya yaitu bisa meminimalisir adanya alarm palsu sebagai sebuah tanda akan terjadinya kebakaran. Sensor ini dirancang khusus untuk menemukan penyerapan cahaya pada gelombang tertentu.
Jenis Dan Cara Kerja Sensor Api
Prinsip kerja sensor api cukup sederhana, yaitu memanfaatkan sistem kerja metode optik. Optik yang mengandung infrared, ultraviolet atau pencitraan visual api bisa mendeteksi adanya percikan api sebagai tanda awal kebakaran. Jika terjadi reaksi percikan api yang cukup sering, maka akan terlihat emisi karbondioksida dan radiasi dari infrared. Ada empat jenis sensor api, yaitu UV Flame Detector, UV/IR Flame Detector, Multi-Spectrum IR Flame Detector (MSIR) dan Visual Imaging Detector.
3.3 Inter Integrated Circuit (I2C)
R/W bit berfungsi untuk menentukan apakah master mengirim data ke slave atau meminta data dari slave. (logika 0 = mengirim data ke slave, logika 1 = meminta data dari slave) ACK/NACK bit berfungsi sebagai pemberi kabar jika data frame ataupun address frame telah diterima receiver.
2. LED (Light Emitting Diode)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
Cara kerja LED (Light Emitting Diode)
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju (forward bias) ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
Menentukan Polaritas LED (Light Emitting Diode)
Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.
Warna - Warna LED (Light Emitting Diode)
Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED :
Kegunaan LED (Light Emitting Diode)
LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan lama, tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya yang kecil ini semakin popular dalam bidang teknologi pencahayaan. Berbagai produk yang memerlukan cahaya pun mengadopsi teknologi Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan sehari-hari.
1. Lampu Penerangan Rumah
2. Lampu Penerangan Jalan
3. Papan Iklan (Advertising)
4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)
2. Susun rangkaian sesuai panduan
3. Input codingan arduino
4. Hidupkan rangkaian
5. Apabila tidak terjadi eror, maka rangkaian selesai dibuat.
- Arduino Uno
Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART)
- Sensor LDR
- Sensor SUHU
- Sensor Flame
- Resistor
- IC L293D
- Motor
- LED
Pada rangkaian
kali ini menggunakan Universal Asynchronous Receiver-Transmitter (UART), dengan
mengaktifkan pin Tx dan Rx pada mikriprosessor (arduino) yang digunakan akan
membuka fitur Transmiter dan Receiver.
Tx =
transmitter merupakan pengirim data dari prosessor
Rx = receiver
merupakan penerima data dari prosesor
Pengaturan untuk pengiriman data dilakukan
dengan memprogram prosessor yaitu dengan
“ serial.begin ()”
yang dapat memungkinkan pengiriman dan penerimaan data.
Pada rangkaian menggunakan 3 buah sensor
yaitu PIR, Flame sensor, LDR.
·
Program pada sensor PIR = pada
sensor pir dihubungkan pada pin 7 di Arduino “Master3” dimana sudah di program
sebagai input.
Saat sensor memberikan
output :
a.
Logika 1 : menandakan adanya
orang yang akan masuk di depan pintu
Dari program tersebut akan dikirim kepada Arduino
“Slave3” yang sudah deprogram sebagai output, yang dihubungkan pada motor agar
membuka pintu
b.
Logika 0 : menandakan tidak ada
orang di depan pintu sehingga output logika 0.
·
Pemrograman pada sensor Flame =
pada sensor pir dihubungkan pada pin 8 di Arduino “Master3” dimana sudah di
program sebagai input.
Saat sensor memberikan
output :
a.
Logika 1 : menandakan adanya
kebakaran sehingga logika 1 tersebut akan dikirim kepada Arduino “Slave3” yang
sudah deprogram sebagai output, yang dihubungkan pada motor agar mompa dan
menyebar air di ruangan.
b.
Logika 0 : menandakan tidak ada
terdeteksi kebakaran maka output logika 0.
·
Pemrograman pada sensor Flame =
pada sensor pir dihubungkan pada pin 9 di Arduino “Master3” dimana sudah di
program sebagai input.
Saat sensor memberikan
output :
a.
Logika 1 : menandakan adanya
intensitas cahaya yang cukup sehingga logika 1 tersebut akan dikirim kepada
Arduino “Slave3” yang sudah deprogram sebagai output, yang dihubungkan pada
gerbang NOT untuk membalikoutput sehingga logika 0 yang bertujuan untuk
mematikan lampu pada ruangan.
b.
Logika 0 : menandakan intensitas
cahaya tidak mencukupi di ruangan tersebut, sehingga setelah melalui NOT maka
logika akan berubah menjadi 1 yang menandakan agar lampu pada ruangan
dihidupkan, di lambangkan dengan LED yang menyala.
· Backup secara manual dipasangkan juga rangkaian terpisah dengan switch sebagai saklar dan dihubung dengan daya berupa batteray.
- Download rangkaian flowchart DOWNLOAD DISINI
- Download rangkaian DOWNLOAD DISINI
- Download HMTL DOWNLOAD DISINI
- Download listening program slave 3 DOWNLOAD DISINI
- Download listening program mater3 DOWNLOAD DISINI
- Download library Arduno DOWNLOAD DISINI
- Download library LRD DOWNLOAD DISINI
- Download library PIR DOWNLOAD DISINI
- Download library FLAME DOWNLOAD DISINI
- Download datasheet LED DOWNLOAD DISINI
- Download datasheet Arduino UNO R3 DOWNLOAD DISINI
- Download datasheet Flame sensor DOWNLOAD DISINI
- Download datasheet PIR DOWNLOAD DISINI
- Download datasheet LDR DOWNLOAD DISINI